Kepada kamu…
Seribu seratus dua puluh lima hari yang
lalu adalah era kejayaan Hero Heroine, Aku pernah memenangkanmu dari
mantan kekasih yang begitu kamu cintai setidaknya itu yang aku rasakan
dan ketika aku menulis surat ini aku
memastikan bahwa episode Hero Heroine memang sudah berakhir tak ada lagi
sekuel, pagi itu semua murka berhamburan matahari menyaksikan bagaimana
drama keegoisan bisa mencacah habis sebuah hubungan. Aku tidak pernah
ingin meninggalkanmu, tapi pada kesekian ragu aku menyerah. Maaf aku
tidak menggenapi semua harapan kita.
Sekarang wanita yang pernah
begitu sangat dekat, yang hobby nyempil diketekmu, yang pernah kesal
lalu terburu – buru pergi hari ini dipeluk sesal. Entah bagaimana aku
mengatakan ini, mungkin karena beberapa kesalahan telah sampai pada
tujuan. mmm, tidak-tidak, tapi sebenar – benarnya jalan adalah
berakhirnya kita pada hubungan ini, benarkan?.
Oh ya, selepas melepaskan kita
pernah saling berucap maaf seharusnya aku atau kamu tidak lagi saling
menghujat, begitu pintaku x). Berbahagialah, tentunya dengan jalan yang
sudah kita pilih. Dewasanya kita adalah sebaik-baiknya kita menghargai
kebersamaan dulu. So yes. :)))
Wanita yang mengenali air matanya sebagai reruntuhan rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar